Pengertian Terminologi
A. Terminologi Medis
1.
Pengertian Terminologi Medis
Menurut Nuryati (2011) bahwa terminologi
medis adalah ilmu peristilahan medis yang merupakan:
a.
Bahasa khusus antar profesi medis/kesehatan
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.
b.
Sarana komunikasi antara mereka yang
berkecimpung langsung/tidak langsung dibidang pelayanan medis.
c.
Sumber data dalam pengolahan dan penyajian
dari diagnosis dan tindakan medis/operasi, khususnya dibidang ICD, ICOPIM, ICHI
yang memerlukan akurasi dan presisi tinggi yang merupakan data dasar otentik
bagi statistik morbiditas dan mortalitas.
|
Sebagian
besar istilah medis yang dijumpai berasal dari bahasa yunani kuno (G=greek) dan latin (L=latin) namun sejalan
dengan perkembangan banyak tambahan istilah bahasa perancis, jerman, dan angelo saxon. Berdasarkan perbendaraan istilah medis banyak istilah organ
tubuh berasal dari bahasa latin dan istilah penyakit berasal dari bahasa yunani
kuno. Menurut Hatta (2010), istilah-istilah penyakit atau kondisi gangguan
kesehatan yang didaftar dalam nomenklatur
harus sesuai dengan istilah yang digunakan didalam suatu sistem klasifikasi
penyakit.
2.
Unsur terminologi medis
Sebagian
besar struktur istilah medis tersusun dari 3 (tiga) unsur kata, yakni prefix, root, dan suffix. Dalam
struktur setiap kata/istilah harus memiliki minimal satu root. Tidak semua istilah medis terdiri dari tiga unsur prefix, root dan suffix,
adakalanya satu istilah terdiri hanya dua unsur kata, mungkin hanya terdiri
dari prefix dan root atau root dan suffix saja. Namun tidak jarang juga
istilah memiliki lebih dari tiga unsur kata.
Penulisan
istilah medis seharusnya memenuhi syarat:
a.
Harus ada satu atau lebih dari satu unsur
kata root.
b.
Bisa diikuti bisa tidak oleh suffix, atau diakhiri dengan root yang difungsikan sebagai suffix.
c.
Bisa didahului oleh satu atau lebih dari
satu prefix, bisa juga tidak memiliki
prefix sama sekali.

a.
I’tis (suffix)
(-eye’it is) [Y, inflammation]=
peradangan/radang
b.
Peri-(prefix)
[Y, about, around]=sekitar, sekeliling
c.
Arthr/o, -arthr- [Y., artrhron, join] (root)=sendi (persendian)
Periarthritis= peradangan jaringan sekeliling persendian
Berikut adalah unsur terminologi medis:
a.
Root
Root/’word root’
(akar kata adalah suatu istilah berasal dari bahasa sumber seperti yunani atau
latin dan bisaanya menggambarkan anggota tubuh. Bisaanya terletak ditengah
diantara prefix dan suffix (atau pseudosuffix) pada istilah yang terkait; tidak jarang root terletak dibagian terdepan dari
istilah, jika istilah medis terkait tidak mengandung prefix; root bisa juga
diikuti root lain sebelum suffix atau pseudosuffix; root bisa
terletak dibagian paling belakang jika tidak mengandung suffix atau pseudosuffix;
maka satu istilah bisa mengandung satu root,
dua root bergandengan atau satu root bergandengan dengan root. Setiap istilah harus mempunyai root. Fungsi root adalah sebagai dasar atau inti dari istilah medis terkait.
b.
Prefix
Prefix adalah satu atau lebih dari satu suku kata yang
diletakkan dibagian depan sebelum root
atau combining form didalam suatu
struktur istilah. Fungsi dari prefix
adalah memodifikasi arti root yang
melekat dibelakangnya dengan memberi informasi tambahan (keterangan tentang
lokasi organ, jumlah bagian atau waktu terkait).
Sebagai kata awalan suku kata prefixes adalah:
1)
Kata preposition
(kata depan) atau;
2)
Adverbs (kata tambahan)
Tidak semua istilah medis mengandung/mempunyai unsur kata
prefix, namun satu istilah bisa
memiliki lebih dari satu prefix. Prefix bisa menunjukkan: warna, ruang,
tempat, letak, arah, jumlah, ukuran besaran, bilangan, dan keadaan.
c.
Suffix
Suffix atau pseudosuffix
(kata akhiran semu): merupakan unsur kata yang terletak dibagian paling
belakang dari istilah terkait; selalu mengikuti root, memodifikasi arti root
seperti kondisi, proses (penyakit) atau prosedur.Suffix berfungsi sebagai kata akhiran; pseudosuffix berfungsi sebagai unsur kata suffix.
Suffix pada umumnya merupakan adjective (kata sifat) atau noun (kata benda), bisa membuat kata
majemuk bersama root. Selain berupa
kata, suffix bisa membuat kata
majemuk bersama root. Selain berupa
kata,suffix bisa juga berupa pseudosuffix yaitu susunan huruf saja (kata akhiran semu). Tidak
semua istilah mengandung suffix;
istilah yang mengandung suffix
bisaanya tidak mengandung pseudosuffix.
Contoh pseudosuffix adalah –al,
-ic,-ia,-ion,-ism,-ist.