TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
ANALISIS DESAIN KEBUTUHAN RAK FILE BERDASARKAN POLA PERTAMBAHAN DOKUMEN
REKAM MEDIS
Di susun oleh
Khoirun Nisaa’
( 11.0.A.428 / IV B )
AKADEMI
PEREKAM MEDIK DAN INFORMATIKA KESEHATAN
MITRA HUSADA
KARANGANYAR
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Metodologi Penelitian
“Analisis Desain Kebutuhan Rak File Berdasarkan Pola Pertambahan Dokumen Rekam
Medis”
Dengan selesainya tugas ini maka penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, antara lain :
1.
Drs. Riyoko, Msi
selaku dosen dan pembimbing mata kuliah Metodologi Penelitian
2.
Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas Analisis desain kebutuhan rak file
berdasarkan pola pertambahan dokumen rekam medis ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis
berusaha menyusun tugas ini dengan
sebaik-baiknya agar dapat diterima dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi peningkatan mutu dan kualitas dalam pembuatan makalah berikutnya.
Karanganyar,
Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rekam Medis
merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang di berikan oleh dokter
dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien. Data dan informasi yang akurat
tepat terpercaya dan tepat waktu penyajiannya sangat dibutuhkan dalam rangka
peningkatan mutu serta efisiensi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Rekam Medis
bukan hanya sistem pencatatan saja tetapi merupakan suatu sistem
penyelenggaraan rekam medis, artinya adalah suatu kegiatan yang memuat riwayat
sejak pertama kali pasien datang diberikan pelayanan kesehatan sampai titik
terakhir data pasien diolah dan kemudian disimpan. Rekam medis merupakan data
pasien yang harus dilindungi.
Pada saat ini
telah banyak rumah sakit di indonesia yang memiliki mutu pelayanan yang baik
dan didukung berbagai sarana dan prasarana yang canggih. Dengan banyaknya rumah
sakit maka diperlukan juga sistem manajemen yang baik agar tidak kalah dengan
rumah sakit lain. Jika sistem majanemen di kelola dengan baik maka rumah sakit
akan maju dan berkembang, tetapi jika sistem manajemen rumah sakit tidak baik
maka tertib administrasinya juga tidak baik.
Hal ini juga
bisa diamati dari ruang penyimpanan atau filing yang ada di rumah sakit
tersebut dan dapat dilihat dari rak penyimpanannya. Jika dalam ruang
penyimpanan dokumen rekam medis itu terlalu sempit dan penyediaan rak file
dokumen rekam medis tersebut tidak sesuai dengan banyaknya dokumen rekam medis
yang ada maka, penyimpanan dokumen rekam medis menjadi padat yang menyebabkan
rekam medis dan sampul pelindung menjadi rusak dan selain itu rak penyimpanan
rekam medis telihat kurang rapi, dan bila ada retrivel / pengambilan kembali
pelayanan agak lama karena pada sampul pelindung rekam medis banyak nomor rekam
medis yang hilang ( sobek ) sehingga akan berdampak terhadap mutu pelayanan
rekam medis di rumah sakit. Selanjutnya dengan dasar tersebut sudah jelas bahwa
rumah sakit benar-benar memperhatikan sistem penyimpanan rekam medis guna
memperlancar proses pengambilan kembali rekam medis dan untuk meningkatkan mutu
pelayanan terhadap pasien.
Dalam hal ini,
pengelolaan rekam medis RSUD Panembahan Senopati menggunakan standar yang harus
dilaksanakan yang tertuang dalam suatu Buku Pedoman Rekam Medis RSUD Panembahan
Senopati dan menjadi acuan dalam melaksanakan tugas-tugas. Tanpa rekam medis
pasien tidak dapat dilayani berobat, oleh karena itu kecepatan dan ketepatannya
untuk sampai di tangan dokter yang memeriksa
di poliklinik, sangat diharapkan. Dengan demikian faktor keahlian sumber
daya manusia merupakan hal yang sangat menentukan untuk kelancaran pelayanan rekam
medis.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
penulis mengajukan permasalahan “Berapakah Kebutuhan Rak Penyimpanan Rekam
Medis yang diperlukan di RSUD Panembahan Senopati ”
C.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mengetahui
gambaran tentang sistem penyimpanan Rekam Medis di RSUD Panembahan Senopati di
pelayanan kesehatan dalam peningkatan mutu pelayanan rekam medis yang efektif
2.
Tujuan Khusus
a)
Mengidentifikasi kebutuhan rak penyimpanan di RSUD Panembahan
Senopati
b)
Menghitung kapasitas rak penyimpanan di RSUD Panembahan Senopati
D.
Manfaat
1.
Bagi Rumah Sakit
Sebagai perencanaan dan pengambilan keputusan tentang masalah yang
di hadapi dalam penyimpanan dokumen rekam medis, sehingga berguna untuk bahan
perbaikan dan pengembangan sistem penyimpanan Rekam Medis di RSUD Panembahan
Senopati dimasa yang akan datang
2.
Bagi Penulis
Menambah wawasan, pengalaman tentang tinjauan kebutuhan penyimpanan
rak rekam medis yang sesuai dengan kebutuhan dan sebagai sarana untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan yang ada di lapangan,
khususnya dalam letak penyimpanan dokumen Rekam Medis
3.
Bagi Akademik
Sebagai pengembangan Ilmu pengetahuan tentang masalah sistem
penyimpanan di Unit Rekam Medis di Pelayanan Kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teori
1.
Pengertian Rekam Medis
Menurut Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan
keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentangidentitas, anamnese
penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Sedangkan menurut ( Huffman,1999 ) rekam medis adalah fakta yang
berkaitan dengan keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu
serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada pasien tersebut.
Dengan melihat kedua pengertian diatas dapat dikatakan bahwa suatu
berkas rekam medis mempunyai arti yang lebih luasdaripada hanya sekedar catatan
biasa, karena didalam catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut
seorang pasien yang akan dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut
kepada pasien.
2.
Tujuan Rekam Medis
Menurut Hatta (2009) Tujuan rekam medis dibagi dalam dua kelompok
besar yaitu tujuan primer dan tujuan sekunder.
a)
Tujuan Primer
Tujuan
primer rekam medis ditujukan kepeda hal yang paling berhubungan langsung dengan
pelayanan pasien. Tujuan primer terbagi dalam beberapa kepentingan yaitu :
1)
Untuk kepentingan pasien, rekam medis merupakan alat bukti utama
yang mampu membenarkan adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah
mendapatkan berbagai pemeriksaan dan pengobatan di sarana pelayanan kesehatan
dengan segala hasil serta konsekuensi biasanya.
2)
Untuk kepentingan pelayanan pasien, rekam medis mendokumentasikan
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain
yang bekerja dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
3)
Untuk kepentingan manjemen pelayanan, rekam medis yang lengkap
memuat segala aktivitas yang terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga
digunakan dalam menganalisa berbagai penyakit, menyusun pedoman praktik, serta
untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang diberikan.
4)
Untuk kepentingan menunjang pelayanan, rekam medis yang rinci akan
mampu menjelaskan aktivitas yang berkaitan dengan penanganan sumber-sumber.
b)
Tujuan sekunder
Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan
lingkungan seputar pelayanan pasien namun tidak berhubungan langsung secara
spesifik, yaitu untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan dan pembuatan
kebijakan.
Tata kerja rekam medis bertujuan untuk terlaksananya pengaturan
kegiatan rekam medis dengan cepat dan benar. Untuk terlaksanya tujuan tersebut
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ( Depkes RI, 1991 ) :
1)
Setiap pasien yang datang berobatbaik rawat jalan maupun rawat
inap, harus mempunyai rekam medis yang lengkap dan akurat.
2)
Pada tiap-tiap unit pelayanan harus tersedia buku register yang
diisi setiap saat kunjungan diterimanya seorang pasien.
3)
Setiap petugas rumah sakit yang melayani/melakukan tindakan kepada
pasien diharuskan mencatat semua tindakan yang dibeerikan kepada pasien ke
dalam lembaran-lembaran rekam medis, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya.
3.
Kegunaan Rekam Medis
Rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya
menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan saja. Dibawah ini beberapa
kegunaan rekam medis menurut ( Depkes RI, 1997 ) :
a)
Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan ahlinya yang ikut ambil
bagian didalam memberikan pelayanan pengobatan, perawatan kepada pasien.
b)
Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
c)
Sebagai bukti tertulisa atas semua tindakan pelayanan, pertimbangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung dirawat dirumah sakit.
d)
Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e)
Melindungi kepentingan hukum pada pasien, rumah sakit maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainnya.
f)
Sumber informasi dari pasien yang berobat ke rumah sakit untuk
keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan pasien.
g)
Menyediakan data-data khususnya yang sangat berguna untuk
penelitian dan pendidikan.
h)
Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis
pasien.
i)
Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat
drai beberapa aspek, antara lain ( Depkes RI,1997 ) :
1.
Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2.
Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau
perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.
3.
Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan keadilan.
4.
Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
5.
Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya
menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
6.
Aspek pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologi dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesisi
pemakai.
7.
Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
untuk pertanggungjawaban dan laporan
rumah sakit.
4.
Fungsi Rekam Medis
Fungsi rekam medis adalah untuk menyimpan data dan informasi
pelayanan pasien. Agar fungsi itu tercapai, beragam metode dikembangkan secara
efektif seperti dengan melaksanakan atupun mengembangkan sejumlah sistem
kebijakan, dan proses pengumpulan termasuk dengan penyimpanan secar mudah
diakses disertai dengan keamanan yang baik ( Hatta, 2009 )
B.
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
1.
Rak Penyimpanan Rekam Medis
Untuk menyimpan rekam medis diperlukan rak-rak sebagai tempat
penyimpanan rekam medis. Ukuran rak tersebut diatur sedemikian rupa sehingga
petugas tidak perlu memanjat bila akan mencari rekam medis.
2.
Rak Lemari Terbuka
Untuk menyimpan rekam medis ada 2 jenis alat yang dapat
dipergunakan, yakni terbuka (rak) dan tertutup (filling kabinet), penggunaan
rak lebih murah dibandingkan menggunakan filling kabinet. Selain itu untuk
mencari dokumen rekam medis juga lebih mudah, karena tidak perlu membuka lagi
sebagaimana pada filling kabinet.
Dengan rak terbuka dapat dimungkinkan dapat lebih dari seorang
untuk mencari dokumen rekam medis tanpa harus berdesak-desakan. Jika
menggunakan Quide dan folder berwarna (kode warna), penggunaan rak terbuka
lebih menguntungkan, dan salah penenmpatan dokumen rekam medis kecil
kemungkinannya.
Kelemahan pada rak terbuka adalah kurang aman, baik dari unsur
pencurian, debu dan bahaya kebakaran. Jika kurang pengawasan, setiap orang yang
lewat dapat dengan cepat dan mudah
mengambil atau memindahkan dokumen tekam medis. Jika terjadi kebakaran,
rekam medis akan lebih mudah rusak, baik karena api itu sendiri ataupun air
yang digunakan untuk memadamkan.
3.
Aspek Ruangan Penyimpanan Rekam Medis
Ruang penyimpanan rekam medis harus tamapk bersih, rapi dan
teratur. Faktor ini akan mempengaruhi efisiensi kerja staf kearsipan dan akan
menimbulkan respon bagi para pengguna. Kantor yang tidak teratur tampak ceroboh
akan menberikan kesan bahwa sistem penyimpanannya ceroboh pula.
Meja harus bersih, semua folder
dan kertas-kertas termasuk rekam medis harus ditempatkan pada tempat yang dekat
dengan pekerjaan sehari-hari khususnya mengenai rekam medis yang masih berguna
untuk keperluan pekerjaan maupun yang tidak berguna lagi disimpan secara
khusus. Terutama bagi rekam medis yang kegunaannya cukup penting, hal ini untuk
menghindari penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Rekam
medis yang tidak berguna lagi segera dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4.
Penyimpanan Arsip
Penyimpanan arsip hendaknya dilakukan dengan mempergunakan suatu
sistem tertentu yang memungkinkan :
a)
Penemuan kembali dengan mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu
diperlukan
b)
Mengambil arsip dari tempat penyimpanan dapat dilakukan dengan
mudah
c)
Pengenbalian arsip ketempat penyimpanan dapat dilakukan dengan
mudah
C.
Kerangka Konsep
Berdasarkan
masalah dan tujuan penelitian yang ditetapkan serta didukung kerangka teori
maka dapat dikatakan bahwa sistem penyimpanan rekam medis dalam mencapai tujuan
harus jelas untuk mendapatkan atau memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
D.
Variabel Penelitian
Variabel adalah
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
didapat oleh satuan penelitian tentaang suatu konsep pengertian tertentu (
Notoatmojo, 2005 )
1.
Jumlah rekam medis di rak penyimpanan
2.
Sarana penyimpanan di unit rekam medis
3.
SOP
4.
SDM
5.
Kebutuhan sarana penyimpanan rekam medis
6.
Analisa kebutuhan sarana penyimpanan rekam medis
E.
Definisi Operasional Variabel
1.
Jumlah rekam medis dirak penyimpanan : jumlah keseluruhan rekam
medis pada saat dirak penyimpanan.
2.
Sarana penyimpanan di unit rekam medis : fasilitas sarana/ alat
penyimpanan yang ada di ruang penyimpanan di unit rekam medis.
3.
SOP (Standar Operational Prosedure) : suatu prosedur yang telah
dibuat dan ditetapkan dan ternyata hasilnya baik, memenuhi maksud, kemudian
dibakukan menjadi pegangan pelaksanaan.
4.
SDM (Sumber Daya Manusia) : petugas yang bekerja dibagian
penyimpanan rekam medis.
5.
Kebutuhan sarana penyimpanan rekam medis : ruangan dan rak penyimpanan
rekam medis cukup untuk menyimpan rekam medis aktif yang masih digunakan.
6.
Analisa kebutuhan sarana penyimpanan rekam medis : menganalisa
ruangan dan rak penyimpanan rekam medis untuk menyimpan rekam medis aktif yang
masih digunakan.
No comments:
Post a Comment